Parlaungan : Kondisi DPD Golkar Tapteng Makin Melorot, Padahal Partai Pemenang Pemilu 

Parlaungan : Kondisi DPD Golkar Tapteng Makin Melorot, Padahal Partai Pemenang Pemilu 
Keterangan Foto : Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD Golkar Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Parlaungan Silalahi. 7la/Pijar Tapanuli.

Pandan, Pijar Tapanuli - "Kondisi Pengurus DPD Partai Golkar Tapteng yang dinakodahi Joneri Sihite semakin lama semakin melorot dan tidak tentu arah politiknya, hal itu dimungkinkan banyaknya kader Golkar sudah mulai risih dan banyaknya persoalan dalam internal partai di kepemimpinan Joneri Sihite".

Penegasan ini disampaikan Wakil Ketua Bidang Hukum dan HAM DPD Golkar Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Parlaungan Silalahi, selasa (21/10/2025) di Pandan, yang mengaku prihatin melihat kondisi DPD Partai Golkar Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) terhadap detik-detik Hari Ulang Tahun Partai Golkar ke 61 tahun yang tidak berjalan dengan semarak dan yang tidak menumbuh kembangkan rasa simpatik masyarakat kepada DPD Golkar Tapteng.

"Padahal Partai Golkar Tapteng adalah termasuk partai pemenang pemilu kedua pada Pemilu 2024 lalu dengan memperoleh 5 kursi. Dengan mencermati situasi saat ini, elektabilitas Golkar Tapteng tidak terlepas dari proses awal banyaknya berbagai laporan kepenegak hukum terhadap Ketua DPD Golkar Tapteng, dari laporan dana pembinaan Partai, dan janji hutang yang belum dibayarkan kepada salah satu kader", kata Ketua Bidang Hukum dan HAM itu.

Padahal, lanjut Parlaungan, DPD Golkar Tapteng yang dinahkodai seorang Joneri Sihite yang merupakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Tapteng, kok hanya melaksanakan pembahasan Hut Golkar ke 61 saja tidak mampu mengajak para pengurus DPD Golkar Tapteng, termasuk Ormas yang melahirkan dan Ormas yang dilahirkan tidak mampu diajak mempersatukan persepsi dalam melaksanakan hari kelahiran Golkar ke 61 tahun.

"Bila kita lihat diberbagai DPD Golkar yang ada di Sumatera Utara ini begitu banyak melaksanakan kegiatan sosial dan berziarah kemakam Pahlawan dan kegiatan lainnya yang menimbulkan kecintaan masyarakat kepada Partai Golkar. Sehingga ulang tahun Golkar ke 61 tahun tidak bisa dihidupkan DPD Golkar Tapteng dalam semangat kekaryaan sebagai napas panjang perjuangan Golkar dalam membangun Tapteng untuk mendukung penuh visi misi Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah", sebutnya.

Lanjut Dia, Selama masa kepemimpinan Joneri Sihite, Dirinya melakukan kajian guna mencari tahu factor penyebab persoalan-persoalan yang ada dalam tubuh partai Golkar dan hasil kajian politik yang disimpulkannya bahwa penyebabnya adalah factor kepemimpinan dan adanya kader partai terjerat hukum.

"factornya adalah kader yang terjerat hukum dan kepemimpinan mencele-mencele tidak mampu menyatukan pendapat dengan para pengurus di DPD Golkar Tapteng sehingga menyandera elektabilitas Golkar Tapteng kepada Pemerintah Kabupaten Tapteng. Ternyata kepengurusan Joneri Sihite, masih ada kader yang terjerat hukum " Jelas mantan Caleg Dapil IV ini.

Parlaungan Silalahi juga menyoroti dugaan perambahan hutan negara dan dugaan penggunana ijazah Palsu serta  adanya anggota DPRD yang tidak mampu dirangkul Joneri,

"Adanya kader yang terjerat hukum dan tidak patuh terhadap AD/ART Partai agar segera dibersihkan dari partai. Karena bila tidak segera dibersihkan akan memberikan citra buruk  ditengah-tengah masyarakat dan juga Joneri Sihire harus mampu merangkul segala pengurus DPD Golkar Tapteng termaksuk pendiri dan yang dilahirkan Golkar, dan Joneri Sihite harus bercermin.Bila bukan partai Golkar dirinya tida ada apa-apanya hingga duduk disinggasana DPRD", tandasnya.(7la)